jump to navigation

Bijak Berplastik October 15, 2019

Posted by superwid in Jalan.
Tags: , , , , ,
add a comment

Plastik adalah salah satu bahan unik yang umum digunakan dalam kegiatan sehari-hari, mulai dari minuman kemasan sampai peralatan elektronik. Bisa dikatakan, produk plastik dapat ditemukan from basket to rokcet, dari dapur hingga luar angkasa. Plastik juga merupakan salah satu cara yang paling efektif dan efisien untuk memindahkan atau membawa makanan. Di balik sifatnya yang ringan, tahan lama, anti korosif, murah dan kuat serta kepraktisan penggunaannya, plastik menyimpan satu masalah besar yang tidak akan selesai dalam satu, dua, sepuluh atau ratusan tahun bagi planet ini. Berdasarkan catatan VICE Indonesia, Indonesia menghasilkan 5.6 juta metrik ton plastik baru setiap tahunnya yang tentunya mengakibatkan permasalahan ekonomi, sosial dan tentu saja ancaman bagi lingkungan. Sebagai informasi tambahan, Indonesia merupakan negara penyumbang terbesar sampah plastik kedua di dunia.

Hanya sebagian kecil plastik – sekitar 10% – yang bisa didaur ulang dan digunakan kembali. Sisanya berakhir di tempat pembuangan akhir. Permasalahannya perlu hingga ratusan tahun hingga plastik bisa terurai dan aman bagi lingkungan. Berdasarkan data dari Global Environment Centre, sebuah kantong plastik membutuhkan waktu hingga 100 tahun untuk terurai. Sementara botol plastik membutuhkan waktu 100 sampai 400 tahun untuk terurai karena polimernya jauh lebih kompleks dan lebih tebal. Bisa jadi plastik yang pertama dibuat dan digunakan masih bisa kita jumpai saat ini. Plastik merupakan salah satu faktor utama penyebab kerusakan lingkungan di Indonesia, antara lain perairan yang terkontaminasi dan tanah yang tercemari. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup menunjukkan 75% laut Indonesia sangat tercemar dimana 267 spesies biota laut terjerat dan mati karena sampah yang sebagian besarnya merupakan sampah plastik.

Salah satu produk plastik, kantong plastik, terbuat dari polyethylene; sejenis thermoplastic yang merupakan turunan produk dari minyak bumi. Mengurangi penggunaan plastik berarti mengurangi pula ketergantungan kita akan konsumsi minyak bumi. China telah berhasil menghemat 37 juta barrel minyak tiap tahunnya dengan kebijakan pelarangan kantong plastik. Indonesia pun bukannya tidak mempunyai program pengurangan plastik. Melalui Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan (KLHK), Indonesia menargetkan pengurangan sampah Indonesia sebesar 30% di tahun 2025.

Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan karena memang faktanya saat ini sulit untuk hidup tanpa plastik. Yang paling penting dan paling utama tentu saja bijak dalam menggunakan dan mengendalikan plastik karena pada dasarnya sangat sulit untuk menghilangkan komoditas ini dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan plastik sekali pakai bisa digantikan dengan menggunakan bahan ramah lingkungan yang bisa dipakai berulang kali atau dapat didaur ulang. Membawa botol minuman (tumbler), kotak makan (beserta totebag-nya) maupun kantong belanja dari bahan kain merupakan salah satu tindakan nyata untuk mengurangi konsumsi plastik. Tinggalkan pula sedotan plastik dan produk-produk plastik kecil lainnya dalam interaksi kita terhadap manusia maupun lingkungan.

Adapun untuk plastik-plastik yang sudah tidak bisa dihindarkan lagi penggunaannya, kita semestinya jauh lebih bertanggung jawab dalam pengelolaan sampahnya. Hindarkan membuang sampah tidak pada tempatnya. Kasus pulau-pulau plastik (garbage patch) yang banyak dijumpai di Laut Karibia, Samudera Hindia maupun Samudera Pasifik merupakan bukti nyata betapa tercemarnya bumi kita saat ini. Pulau-pulau tersebut terbentuk dari kebiasaan kita yang seringkali membuang sampah sembarangan. Sampah-sampah yang terbuang sembarangan ini awalnya terkumpul di parit dan selokan, mengalir deras melalui sungai kemudian pada akhirnya akan bermuara di laut, mengendap di dasarnya, menjadi pulau sampah, atau terurai menjadi partikel kecil yang menjadi santapan hewan-hewan yang tinggal di laut. Tentunya kita tidak bisa menutup mata akan rusaknya eksosistem di Tulamben, Wakatobi, Kepulauan Seribu maupun di taman laut yang lain sebagai akibat langsung dari plastik yang terakumulasi dari kebiasaan buruk manusia dalam membuang sampah.

Tidak sebatas hewan laut saja yang terkena imbasnya, hewan-hewan darat seperti kambing yang terbiasa mengais apa saja di pulau Bungin, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat juga hasil nyata dari bahaya plastik dalam kehidupan kita. Kambing-kambing ini bukan melawan kodratnya sebagai fauna herbivora, namun dikarenakan kepadatan penduduk dan sangat minimnya tanaman yang ada di pulau ini sehingga kambing-kambing melakukan adaptasi yang sangat ekstrim dengan melahap sampah plastik yang memang banyak terdapat di pulau tersebut. Sampah plastik yang merupakan masalah besar di Pulau Bungin merupakan santapan yang cukup lezat bagi kambing di sana. Maka tidak heran ketika disembelih, perut kambing Pulau Bungin berisikan sampah plastik dan kotoran lainnya. Bayangkan molekul-molekul kecil sampah plastik itu (mikorplastik) juga masuk ke tubuh manusia yang memakan dagingnya. Bukan tidak mungkin kasus di Pulau Bungin ini nantinya akan terjadi di sekitar kita, bisa jadi hewan peliharaan kita seperti kucing ataupun anjing akan menyantap dengan lahap plastik sisa aktivitas kita.

Lebih jauh lagi, dengan aktivitas manusia yang semakin masuk ke dalam ekosistem hutan, bahaya sampah plastik nantinya juga pasti akan ditemui pada hewan-hewan yang hidup di hutan. Minimalnya dengan banyak dan menjamurnya ekspedisi alam liar seperti mendaki gunung, panjat tebing, susur gua dan kegiatan luar ruangan lainnya akan menimbulkan banyak potensi sampah plastik yang menjajah lokasi-lokasi yang tadinya tidak terjamah oleh manusia dan sampah plastiknya. Ya, hingga bagian terpencil dari bumi kita seperti Antartika pun tidak lepas dari sampah plastik yang terbawa air ataupun angin.

Menyimpan dan memilah sampah plastik bukan sesuatu yang sulit dan berat untuk dilakukan. Jika kita membawa tas, tidak ada salahnya menyisakan satu kompartemen atau kantong kecil khusus untuk menyimpan sampah-sampah plastik yang nantinya bisa kita buang di tempat yang layak sesuai dengan tipe dan jenis sampahnya. Sebungkus plastik permen ataupun satu botol bekas air minum kemasan tidak akan menambah beban yang signifikan bagi tas kita ketika kita mendaki gunung. Bahkan sekantong trashbag nampaknya masih layak untuk dibawa turun kembali selepas perjalanan panjang melakukan pendakian gunung. Suatu hal yang sederhana namun sangat berarti bagi bumi kita dan tentu saja habitat di dalamnya untuk selalu sehat dan terjaga.

Kita tentu tidak ingin kisah kambing pemakan sampah plastik di Pulau Bungin ini nanti menular kepada hewan lain. Di Pulau Jawa misalnya, dengan semakin padatnya penduduk dan aktivitasnya, potensi tersebarnya sampah plastik sebagai bukti kegiatan manusia juga semakin luas. Tidak hanya di kota-kota besar maupun desa-desa terpencil, bahkan bisa jadi hutan-hutan yang menjadi tempat tinggal satwa liar seperti Owa Jawa pun terancam oleh plastik. Panganan alami Owa Jawa berupa tanaman buah-buahan terancam oleh kerusakan habitat sebagai akibat dari alih fungsi lahan untuk pertanian dan pemukiman. Tentu saja ada produk bawaan dari manusia yang semakin mempersempit gerak Owa Jawa, yakni sampah plastik. Jika makanan alaminya sudah habis, pilihan Owa Jawa hanya dua: mati kelaparan atau makan plastik sembarangan. Sementara Owa Jawa bukan merupakan satwa peliharaan atau ternak yang mudah beradaptasi akan perubahan ekosistem, maka bisa jadi pilihan makan plastik sembarangan pelan-pelan akan mengurangi populasi dan membawanya ke dalam jurang kepunahan.

Souvenir Menarik dengan Flashdisk Unik April 29, 2016

Posted by superwid in Uncategorized.
Tags: , , ,
add a comment

Lomba Blog: Inovasi Produk Bersama CustomBagus

Membangun brand/merk bukanlah suatu perkara yang mudah. Sekarang kita bisa mengenali strip atau garis tiga pada perlengkapan olahraga sebagai merk Adidas setelah perusahaan tersebut berdiri lebih dari 50 tahun. Tentu saja sudah banyak biaya yang dikeluarkan oleh Adidas untuk memperkenalkan ciri khas tersebut sebagai representasi Adidas di bidang olahraga. Adidas bermain di lingkungannya sendiri yakni bidang olahraga dengan menjadi sponsor klub maupun pemain olahraga.

Membangun merk juga bisa dilakukan dengan mempromosikan barang yang diproduksi atau jasa yang disediakan. Ketika melihat miniatur alat berat berwarna kuning, maka seketika kita akan mengingat produk-produk dari Caterpillar dan Caterpillar merupakan salah satu pemain besar di industri pertambangan. Juga ketika kita menyaksikan balapan F1, saat menyaksikan livery merah Ferrari dan melihat gambar kerang kuning yang sudah terpasang sejak 20 tahun lalu maka seketika akan terbayang perusahaan minyak Shell yang telah berkontribusi besar pada jasa pelumas dan bahan bakar jet darat. Untuk kasus ini branding dibangun perusahaan tersebut di luar area nyamannya. Tentu saja untuk menempelkan lambang kerang di mobil F1 membutuhkan biaya yang lumayan, juga membuat miniatur alat berat untuk rekanan. Ada dana yang harus dikeluarkan.

Begitu pula kita mengenal logo tiga berlian yang menjadi lambang Mitsubishi dan banteng sebagai simbol mobil mewah Lamborghini. Semuanya dibangun dengan caranya masing-masing.

Dan yang terbaru kita bisa menyaksikan bagaimana Kepolisian melalui ide Komisaris Besar Polisi Krishna Murti berusaha menjadikan Kepolisian sebagai suatu institusi yang membaur di masyarakat dengan mengenalkan tagline Turn Back Crime, lengkap dengan gaya berpakaian yang necis dan gaul. Kepolisian sedang membangun citra terbarunya yang modern, dinamis dan merakyat setelah sebelumnya Kepolisian sangan lekat dan erat dengan beberapa stigma negatif yang cenderung dihindari masyarakat.

Personal branding apalagi company branding bukanlah perkara yang mudah dan gampang. Membutuhkan riset dan analisis mendalam untuk mendapatkan strategi yang tepat guna memperkenalkan suatu merk. Brand dibangun mulai dari ketiadaan hingga mendapatkan tempat tersendiri di masyarakat.

Perusahaan tempat saya bekerja, juga mempunyai cara tersendiri melakukan company branding. Dengan biaya besar tentu saja, yakni dengan menjadi sponsor pembalap F1 Rio Haryanto. Langkah lain tentu saja dengan memasang iklan pada spot tertentu atau di siaran televisi. Semua membutuhkan biaya dan usaha yang tidak sedikit. Sementara kami yang bekerja di kantor lapangan mempunyai cara tersendiri untuk mempromosikan perusahaan kami. Slamet, salah seorang pekerja bagian Kesehatan, Keselamatan Kerja serta Lingkungan (K3L) menjadi pelaku utama dalam mempublikasikannya.

Syahdan beberapa bulan yang lalu, Slamet sedang disibukkan oleh kegiatan audit lingkungan yang dilaksanakan oleh Pengawas Lingkungan Hidup setempat. Banyak data yang harus disiapkan dan dikumpulkan untuk memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Tiap hari Slamet wira-wiri ke setiap fungsi, melakukan wawancara dan meminta dokumen sebagai buktinya. Ditambah juga Slamet rutin melakukan inspeksi lapangan.

“Siap-siap barangkali ada kunjungan dari tim Pengawas Lingkungan Hidup kita sudah siap. Antara data di atas kertas dengan realitas bisa dipertanggungjawabkan,” begitu kata Slamet ketika saya tanyai perihal kesibukannya yang seperti setrika. Mondar-mandir sana sini. Macam kelinci Energizer yang tidak ada matinya berkeliaran sepanjang hari.

Satu hari, Slamet datang ke meja saya. Memang dia rutin berkunjung sekadar menanyakan kabar. Namun kali ini ada embel-embel lain di balik menanyakan kabar.

“Ada flashdisk tidak,” tanya Slamet.
“Wah cocok. Kebetulan sedang habis Met. Terakhir yang minta si Pak Jon, staf K3L juga. Katanya kemarin buat mengirimkan data kemana gitu. Saya kok lupa. Itu flashdisk terakhir kita,” jawab saya.

Saya bekerja di bagian IT. Jadi urusan komputer dan segala tetek bengek yang menyertainya adalah tanggung jawab saya. Termasuk apabila bagian lain memerlukan flashdisk untuk keperluan operasional perusahaan, maka saya harus menyediakannya. Sayangnya, waktu itu stok flashdisk sedang habis sementara flashdisk baru sedang dalam proses pengadaan yang tentunya memerlukan waktu. Padahal Slamet sepertinya butuh cepat.

“Bagaimana nih? Saya butuh cepat untuk pengiriman data ke Pengawas Lingkungan Hidup,” kata Slamet bingung.
“Bagaimana kalau pakai CD apa DVD Met?” tanya saya coba memberikan solusi.
“Nggak sekalian pakai disket saja? Hari gini masih pakai CD?” Slamet protes.

Saya juga jadi bingung. Bukan perkara harga belinya, toh sekarang uang untuk menebus sebuah flashdisk ukuran 16 GB tidak semahal biaya untuk membeli flashdisk ukuran 256 MB sepuluh tahun lalu. Masalahnya lokasi kerja yang berada di tengah hutan ini mengakibatkan sulit untuk mencari perlengkapan IT. Minimarket terdekat saja jaraknya sepuluh kilometer, apalagi toko perlengkapan IT. Mungkin harus berkendara tiga jam menuju kota besar terdekat, Palembang, untuk mendapatkan varian barang yang lengkap.

“Kamu tidak ada flashdisk bekas Met? Kan bisa dipakai dulu,” saya coba memecahkan masalah yang tengah kami hadapi.
“Ada, tapi sudah bulukan. Tidak enak lah, masak flashdisk seperti ini yang diberikan,” kata Slamet sambil menunjukkan flashdisknya yang memang sudah tidak layak pandang.

Seketika Slamet melihat dua miniatur truk tanki warna merah dan biru yang terpajang di meja kerja saya. Diamatinya dengan seksama.

Miinatur Truk Tanki yang Aslinya Flashdisk

Miinatur Truk Tanki yang Aslinya Flashdisk

“Ini apa?” tanya Slamet penasaran.
“Miniatur truk tanki Met. Tapi sebenarnya flashdisk. Lucu kan,” jawab saya.
“Ya sudah ini saja saya minta. Dua-duanya,” pinta Slamet memaksa.
“Lho Met, lha tapi.. Lha nanti..,” saya merajuk.

Dua flashdisk custom dengan balutan silikon berbentuk truk tanki tersebut dulu saya dapatkan di koperasi kantor pusat. Terakhir saya lihat di sana sudah tidak ada. Nampaknya dua flashdisk tersebut produk limited edition. Susah untuk mendapatkannya. Makannya ketika Slamet meminta dua flashdisk tersebut saya ketar-ketir juga.

“Sudah-sudah. Nanti beli lagi. Jangan kayak orang susah,” kata Slamet sambil kabur membawa dua flashdisk kesayangan saya.

Ya sudah, mau bagaimana lagi? Memang sudah kewajiban saya untuk menyediakan flashdisk. Belakangan kedua flasdisk tersebut memang diserahkan Slamet kepada Pengawas Lingkungan Hidup setemat untuk kebutuhan pengumoulan data audit lingkungan yang rutin dilaksanakan tiap tahun. Saya sudah pasrah, tidak mungkin flashdisk kesayangan tersebut kembali pada saya.

Beberapa minggu kemudian ada kunjungan dari Pengawas Lingkungan Hidup untuk melakukan pengecekan lapangan dan Slamet yang menjadi tuan rumahnya. Nampaknya semua berjalan lancar ketika tiba-tiba Slamet datang kembali ke ruangan saya. Setiap Slamet berkunjung pasti ada saja yang dia minta, kehadirannya biasanya hanya menghasilkan lapar dan dahaga, membuat saya tersiksa.

“Ada flashdisk lagi nggak?” tanya Slamet.
“Banyak Met, mau yang berapa kapasitasnya? 16? 32? 64? Sekarang saya punya banyak. Mau minta berapapun akan saya berikan. Asal jangan lebih dari dua saja. Hehehe..,” tawar saya pada Slamet.

Kebetulan stok flashdisk baru saja dikirimkan dari bagian pengadaan. Proses pembeliannya sudah selesai jadi stok IT sedang banyak-banyaknya. Kalau sedang banyak begini, pelit tiada gunanya.

“Yang mana saja, mau yang truk tanki biru apa merah terserah. Minta empat ya,” kata Slamet.
“Wah Met, kalau itu kan kemarin sudah saya bilang cuma ada dua. Itupun kamu ambil semua tanpa sepersetujuan saya. Sekarang ya habis, tiada. Kalau yang biasa banyak nih flashdisknya,” kata saya sambil menunjukkan flashdisk stok IT.

Flashdisk yang Tersembunyi Di Balik Kepala Truk

Flashdisk yang Tersembunyi Di Balik Kepala Truk

Slamet bercerita kalau ada empat orang Pengawas Lingkungan Hidup yang datang berkunjung. Sesuai prosedur perusahaan, setiap tamu yang berkunjung dari instansi pemerintahan akan mendapatkan souvenir yang biasanya berisi tas, kaos, dan oleh-oleh makanan khas binaan perusahaan. Jika diuangkan, nominalnya lumayan. Lebih besar daripada harga flashdisk. Namun tamu yang datang kali ini menanyakan flashdisk truk tanki yang dulu pernah dikirimkan Slamet kepada salah seorang Pengawas Lingkungan Hidup. Diganti flashdisk lain dengan kapasitas yang lebih besar pun mereka menolaknya. Kalaupun ada mereka akan membeli dengan sukarela. Makannya Slamet bertanya pada saya.

Katanya, “Kali ini saya bayar.”

Tapi ya apa mau dikata, memang saya sudah tidak punya. Di koperasi kantor pusat, tempat saya dulu membelinya juga sudah tidak memproduksi lagi.

“Wah saya jadi tidak enak,” kata Slamet yang kembali beranjangsana ke ruangan saya setelah tamunya dari Pengawas Lingkungan Hidup pulang.
“Kenapa memangnya,” saya bertanya.
“Ya itu tadi, masalah flashdisk. Kata mereka, flashdisknya unik jadinya pada ingin punya. Selain itu waktu pengumpulan data kemarin mereka jadi tidak kesulitan untuk menentukan flashdisk mana yang dari perusahaan kita. Ya karena flashdisk yang kita berikan unik serta menarik. Tidak ada yang menyamai,” kata Slamet.
“Kalau gitu bikin saja,” saran saya pada Slamet.
“Memangnya bisa?” Slamet penasaran.
“Kenapa tidak bisa?”

Situs CustomBagus.com

Situs CustomBagus.com

Lantas saya membuka situs CustomBagus dimana di sini ditawarkan banyak produk unik yang bisa dipesan untuk dijadikan souvenir unik dan menarik. Souvenir yang nantinya bisa membangun brand/merk yang tentu saja bisa menjadi ciri khas suatu perusahaan. Di CustomBagus tersedia lebih dari 100 produk yang bisa dipilih untuk souvenir, mulai dari mug, kaos, kalender hingga flashdisk bahkan case handphone dengan desain khusus. Harganya kompetitif dengan kualitas produk yang bergaransi. Plus ada promo gratis ongkos kirim ke seluruh Indonesia untuk pemesanan dengan nominal tertentu yang berlaku hingga 30 Juni 2016.

Mendengar penjelasan dan membuka situs CustomBagus menjadikan Slamet semakin tertarik untuk melakukan pemesanan souvenir di CustomBagus. Namun sepertinya ada yang menjadi ganjalan di pikiran Slamet.

“Tapi bagaimana desainnya ya? Kebetulan saya tidak jago untuk membuat desain,” Slamet was-was.
“Tenang saja Met. Di CustomBagus tersedia jasa desain dan konsultasi untuk pembuatan desainnya. Kebetulan nih saya ada foto flashdisk yang kemarin kamu ambil. Tinggal kita kirim saja kepada mereka, nanti kita tunggu bagaimana kelanjutannya. Sudah jaman serba digital gini ngapain harus susah? Respon dan pelayanannya juga sangat memuaskan. Kemarin saya juga sempat iseng mencari harga pembandingnya, barangkali ada yang lebih murah. Namun di CustomBagus lah yang paling murah dengan kualitas yang mewah. Oh iya kita juga bisa pesan powerbank dengan cover yang sama lho. Saran saya sih souvenir perusahaan di samping unik dan menarik juga harus mempunyai kegunaan. Jadi selalu dipakai dan membuat orang selalu ingat akan perusahaan kita,” jelas saya pada Slamet.
“Ribet apa tidak ya bikinnya. Biasanya suka susah dan lama. Nanti sudah pesan mahal-mahal ternyata tidak sesuai dengan permintaan kita,” Slamet was-was.
“Met, di CustomBagus ada beberapa tahapan dalam pembuatan souvenir yang memastikan kita tidak kecewa dengan hasilnya. Untuk pembuatan flashdisk custom ada tiga tahapan yakni Tahap 1 – Desain Awal. Desain berupa gambar beserta spesifikasi, seperti kapasitas flashdisk, jumlah pesanan, warna, dan ukuran. Jika desain disetujui, CustomBagus akan membuat 1 sample atau miniatur desain dalam bentuk 3D. Proses ini memakan waktu setidaknya 3 hari kerja sejak desain disetujui. Selanjutnya Tahap 2 – Sampling yakni jika sample yang dibuat sudah disetujui, maka flashdisk custom mulai diproduksi. Jika sample yang dibuat tidak disetujui, maka akan dibuatkan sample terbaru sesuai revisi yang diberikan. Proses ini memakan waktu setidaknya 3 hari kerja sejak desain direvisi. Dan terakhir Tahap 3 – Produksi. Setelah sample disetujui dan tidak ada revisi lagi, selanjutnya masuk tahap produksi. Proses produksi memakan waktu setidaknya 10 hari kerja setelah sample disetujui. Waktu pengerjaan tergantung dari kerumitan dan jumlah flashdisk custom yang dipesan. Penentuan harga dilakukan pada Tahap 1. Harga setiap flashdisk custom bervariasi tergantung pada spesifikasi dan jumlah pesanan,” jelas saya.

Flashdisk Custom Unik dari CustomBagus

Flashdisk Custom Unik dari CustomBagus

Slamet makin tertarik. Dengan segala kemudahan yang diberikan CustomBagus nampaknya Slamet tidak perlu repot-repot untuk memikirkan souvenir yang unik dan menarik guna meningkatkan company branding perusahaan kami. Nantinya dia akan mengusulkan kepada atasannya untuk membuat souvenir baru selain yang sudah tersedia sebelumnya, yakni kaos dan tas yang sudah terlalu umum dan kurang eye catching.

“Nih Met, kalau mau datang kamu bisa berkunjung ke showroom-nya di Jl. Muwardi II No. 18 Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Tapi di jaman serba canggih gini kayaknya kita tidak perlu ke sana. Bisa komunikasi via telepon di 081317716050 atau 021-5645855. Email juga ada di info@custombagus.com. Gampang kan, tinggal pilih mana yang enak,” saya menjelaskan kemudahan bekerjasama dengan CustomBagus.

Souvenir yang berkesan tidak harus mahal namun semestinya bisa meninggalkan kesan mendalam bagi para penerimanya dan CustomBagus memberikan solusi kemudahan untuk membantu pembuatannya.

Advan i5A|5″ 4G LTE, Solusi untuk Badrun yang Tengah Merana April 25, 2016

Posted by superwid in Uncategorized.
Tags: ,
add a comment

Lagi-lagi saya mendapati Badrun sedang gegana: gelisah, galau, merana. Sebenarnya Badrun sudah biasa merana, jadi bukan sekali dua kali saya melihatnya begitu. Namun yang membuatnya berbeda saat ini adalah jadwal merana Badrun berada di luar siklus normalnya. Biasanya begitu mendekati akhir bulan tiba baru tampangnya terlihat murung, sering marah-marah, dan tingkahnya menjadi sedikit lunglai lesu. Katanya, tanggal tua.. Menderita. Cicilan banyak namun kemampuan tiada.

Sudah seminggu saya melihatnya merana, iseng-iseng saya coba bertanya kepada Badrun.

“Drun, kenapa terlihat suntuk sekali. Akhir bulan belum, kemarin juga baru libur kerja. Masih kurang kah ketemu dengan anak sama istri. Kurang puas bertempurnya? Istri lagi halangan?” tanya saya bercanda.

Seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya, saya dan Badrun bekerja di remote area yang mengharuskan kami selalu stand by di lokasi selama dua minggu dengan konsekuensi libur tujuh hari setelahnya. Begitu seterusnya selama lima tahun ke belakang dan tahun-tahun yang akan datang.

“Iya nih, lagi kurang bergairah kurang tenaga,” jawab Badrun sekenanya.
“Kalau kurang gairah kurang tenaga, jangan ragu. Yuk kita makan saja. Semalam saya coba telepon untuk mengajak makan di luar tapi tidak ada tanggapan. Sombong ya sekarang. Pakai gaya-gayaan handphone dimatikan. Apa karena semalam FC Barcelona kalah lagi? Nggak, saya nggak berniat mengabarkan itu. Toh sudah saya bilang kemarin sore kalau nanti malam tidak usah bangun dini hari untuk menonton Barcelona. Tren-nya sedang negatif, mungkin faktor kelelahan dan kejenuhan,” kata saya menganalisa bak seorang pundit sepakbola profesional.
“Bukan begitu kawan, bukan itu yang menyebabkan saya seperti ini. Saya sedang merana oh merana.. Karena handphone tiada ditambah lagi memang karena Barcelona tiada stabil permainannya,” jelas Badrun bermuram durja.

Badrun memang penggemar Barcelona. Hampir tiap pertandingan yang melibatkan kesebelasan asal Catalunya selalu ditontonnya. Badrun lah yang pertama kali mencak-mencak jika siaran televisinya mengalami gangguan ketika Barcelona sedang bermain. Tak tanggung-tanggung, kadang jam dua atau tiga pagi, dia tidak segan menelepon saya. Untuk apa? Memperbaiki siaran televisi di kamarnya. Kebetulan memang saya di sini mengurusi bagian saluran pertelevisian, jadi sudah tanggung jawab saya. Tapi kalau jam dua atau tiga pagi ya kadang mengesalkan. Hehehe…

Namun hampir sebulan ke belakang – dari akhir Maret hingga pertengahan April – tren permainan Barcelona sedang kurang baik. Dalam enam pertandingan, Barcelona hanya menang satu kali, imbang 1 kali dan mengalami kekalahan sampai empat kali. Sang bintang Barcelona Lionel Messi harus paceklik gol selama 515 menit, yang menjadi rekor terpanjang selama karirnya. Pantas jika Badrun agak uring-uringan. Ditambah lagi, dua telepon genggamnya yang sehari-hari dipakainya mengalami musibah.

Badrun bercerita, kemarin sewaktu menyalurkan hobinya memancing di tepian Sungai Musi, secara tidak sengaja handphone yang diletakkan di samping tempat duduk lesehannya di ujung dermaga tersenggol kakinya. Alhasil satu telepon seluler dan satu telepon pintar yang telah menemani hari-hari Badrun suskes loncat indah dengan cantiknya ke dalam pekatnya aliran Sungai Musi.

“Dasar handphone saya tidak bisa berenang, tenggelamlah dia. Kasihan memang, lain kali mestinya saya kursuskan mereka berenang biar kalau kejadian seperti ini lagi bisa aman. Bisa menyelamatkan diri masing-masing,” kata Badrun mulai melantur.

Wajar jika Badrun bicaranya meracau. Handphone sekarang ini sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari Badrun dan tentu saja kita semua. Komunikasi dibuat menjadi semakin mudah dengan adanya telepon genggam, ditambah dengan adanya fitur paket data yang sekarang makin digandrungi oleh semua kalangan dimana pola penyebaran informasi jadi lebih gampang.

Sekarang Badrun menggunakan handphone baru – baru meminjam tepatnya -, pinjaman dari anaknya dengan nomor baru pula. Pantas saja semalam saya menelpon Badrun tidak ada sahutan dan jawaban.

“Saya belum sempat mengurus nomor baru, nanti saja kalau libur telah tiba saya urus di Palembang,” kata Badrun sambil menatap kosong ke arah hutan lebat di kejauhan.

Saya bersimpati pada Badrun. Kasihan. Sudah telepon genggamnya tercebur tidak terselamatkan ditambah dengan kekalahan yang menimpa tim kesayangan. Saya turut berduka cita untuk Badrun.

“Kawan, saya tidak betah lama-lama pakai handphone ini. Kira-kira ada saran tidak baiknya ganti handphone yang macam apa?” tanya Badrun sambil melempar-lempar handphone bertipe candybar yang hanya memiliki fitur telepon dan short message service (SMS).
“Drun, hati-hati. Nanti handphone-nya jatuh, malah rusak juga nanti,” kata saya mencoba memberi nasehat.
“Biarin, biar handphone-nya ganti baru lagi,” katanya.

Saya baru ingat kemarin melihat sebuah iklan perangkat telepon seluler di televisi dengan bintang iklan para pemain FC Barcelona. Karena penasaran, saya sempat mencari informasi dan spesifikasinya di internet.

“Drun, ini saja handphone barunya. Smartphone canggih keluaran Advan,” saya menawarkan sebuah telepon pintar yang iklannya sering muncul di televisi via browser telepon pintar saya. Mudah-mudahan cocok dan berlanjut sampai ke akad jual beli. Siapa tau saya dapat komisi. Kan lumayan, buat tambahan uang jajan.
“Widih.. Handphone apa itu. Baru lihat. Sekarang yang lagi ngetren kan handphone dari negaranya SNSD. Korea punya. Ini produk Advan mana? Kelihatannya bagus,” kata Badrun antusias.
“Bukan kelihatan bagus Drun, tapi memang bagus. Desainnya eksklusif dengan balutan silk touch coating di kedua sisi baik layar dan bagian belakangnya. jadi terasa lembut saat disentuh tanpa mengurangi sensitivitas layar,” jelas saya bak sales promotion telepon selular meskipun tidak ada bayaran yang saya terima. Semata-mata agar Badrun bisa melupakan gundah gulananya dengan segera mendapatkan handphone dengan harga yang ramah kantong namun tetap powerfull.

adcan-glassy

Badrun manggut-manggut. Tertarik pada produk yang saya tawarkan.

“Ini nih, ada pilihan warna white rose gold, cherry rose gold, dan black rose gold. Bahkan handphone ini juga hadir dengan casing belakang berlogo FC Barcelona. Ini handphone Advan i5A|5″ 4G LTE. Khusus untuk varian Advan Barca i5A juga ditawarkan tema Barcelona pada layarnya dengan tampilan antar muka yang menawan. Handphone ini merupakan handphone resmi FC Barcelona di Indonesia,” kembali saya menjelaskan panjang lebar.

Mata Badrun mulai berbinar-binar seakan mendapatkan apa yang telah diimpi-impikannya sejak lama.

design-advan

“Dari tampilannya sih oke banget. Cocok dengan selera saya. Layarnya 5 inchi, pas dengan lebar layar yang saya butuhkan. Jadi kalau lihat dokumen atau foto anak istri tercinta jelas. Enak di genggaman dan terlihat elegan dengan sudut lengkungan. Tapi bagaimana dengan spesifikasinya? Saya kok masih kurang percaya dengan produk lokal,” Badrun ragu. Khawatir apabila handphone incarannya ini hanya bagus casing-nya saja.
“Tenang Drun. Advan ini memang produk lokal namun berkualitas internasional dengan customer service center terbanyak di Indonesia. Rekam jejaknya juga sangat bagus. Berdiri pada tahun 2000 di Jakarta sebagai perusahaan elektronik berbasis teknologi komputer dan seiring berjalannya waktu, Advan terus berkembang dan memasuki segmen komputer. Kini Advan mulai merambah juga ke bisnis perangkat telepon seluler mulai dari smartphone hingga tablet. Jadi tidak perlu diragukan lagi kuailtasnya. Buktinya pada Techlife Innovative Award, Advan mendapat penghargaan sebagai Best Innovative Tablet untuk kategori Nasional Brand pada awal Desember 2012 lalu. Selanjutnya Majalah Marketing mengganjar performa Advan dengan Award Most Recommended Brand 2012,” saya menjelaskan lagi panjang lebar prestasi Advan.
“Jadi ada juga ya produk Indonesia yang kualitasnya bagus,” simpul Badrun.
“Iya Drun, kita harus mencintai produk-produk Indonesia,” saya menimpali sembari menirukan iklan salah satu perusahaan lokal Indonesia.

Ketika Badrun mulai percaya dengan kualitas yang diusung oleh handphone Advan, saya kembali mempresentasikan produk Advan i5A|5″ 4G LTE. Sembari berharap mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi kandidat pemenang Advan i5A/5″ Blogger Competition. Maklum, handphone saya yang sudah dipakai sejak empat tahun lalu ini mulai kewalahan dengan kemajuan teknologi. Kalau menang kan bisa buat menebus Advan i5A|5″ 4G LTE ini. Hehehe…

lomba-blog-advan

“Advan i5A|5” 4G LTE ini diperkuat prosesor quad-core 1.0 GHz, RAM 2GB, pengolah grafis Mali-T720 yang cukup menawan, dan sistem operasi Android 5.1 Lollipop. Jadi sudah terbayang betapa powerfull-nya handphone ini kan? Buat main game CoC kesukaanmu, fitur multitasking, dan pengolahan data dijamin mantap tanpa ada gangguan. Dilengkapi fitur Wi-Fi, GPS teknologi terbaru, dan FM Radio pula. Layar 5 inchi menggunakan panel IPS capacitive touchscreen dengan tampilan 16 juta warna yang cantik dan menawan. Mendukung resolusi HD 720 x 1280 pixels dengan kepadatan layar mencapai 294 ppi yang pastinya akan menyuguhkan layar cemerlang nan memanjakan. Jadi kamu bisa nyaman melihat foto anak istri di handphone kamu, Drun,” saya menjelaskan spesifikasi Advan i5A|5″ 4G LTE.
“Hebat juga handphone ini. Saya pikir buatan lokal pasti kualitasnya jauh di bawah produk luar. Ternyata yang ini beda ya.. Eh tapi kualitas kameranya bagus apa tidak? Jangan-jangan layarnya sudah oke tapi kamera memble,” tanya Badrun.

advan-ram

Benar kata Badrun. Buat apa punya handphone dengan tampilan layar yang bagus tapi kameranya minus? Lagipula sekarang-sekarang ini perangkat handphone sudah mulai menggantikan peran kamera sebagaimana membuat MP3 player mulai terabaikan.

“Santai.. Advan i5A|5” 4G LTE memiliki dynamic camera dengan lensa performa tinggi, dapat menyesuaikan dengan cepat saat mengambil objek yang bergerak dan dalam kondisi cahaya yang berubah-ubah. Lensa belakangnya 13 megapixel dengan fitur LED Flash dan autofocus. Jangan kaget kalau gambarnya jernih dan nampak nyata. Kamera belakangnya juga dilengkapi HDR dengan hasil yang lebih natural dan dapat digunakan untuk merekam video kualitas 1080p @30 fps yang cukup bening. Kapasitas penyimpanannya juga besar, dengan memori internal 16 GB dan memori eksternal yang bisa menampung micro SD Card hingga 32 GB. Jangan khawatir banyak menyimpan foto maupun musik di handphone,” saya mencoba menjelaskan dengan rinci.
“Wah susah kalau mau selfie sama anak istri dong. Kamera belakangnya saja yang bagus,” Badrun cemberut.
“Bisa Drun. Nih lihat spesifikasinya. Kamera depan resolusinya 5 megapixel. Sudah lebih dari cukup untuk menghasilkan foto selfie yang jernih dan memuaskan,” saya menenangkan Badrun agar hobi selfienya tetap bisa terpenuhi.

advan-camera

Melihat spesifikasinya dan menjelaskan pada Badrun, saya kok jadi makin tertarik juga. Mudah-mudahan ada rejeki untuk mencicipi Advan i5A|5″ 4G LTE juga 😀

“Oh satu lagi. Advan i5A|5″ 4G LTE ini mendukung jaringan 4G LTE yang mengantarkan penggunanya berselancar dengan kecepatan LTE Cat4 150/50 Mbps. Super kencang. Jangan khawatir kalau di lokasi kerja kita yang ada di pedalaman ini tidak ada akses 4G, Advan i5A|5” 4G LTE ini punya akses jaringan 3G HSDPA pula. Jadi buat browsing, update media sosial ataupun streaming youtube dijamin lancar car car.. Fitur Dual SIM Card pun ada, jadi dua handphone berisi SIM Card-mu yang tercebur di Sungai Musi itu bisa digunakan di satu handphone canggih ini,” kata saya.

Salah satu yang menjadi ganjalan adalah kapasitas baterai yang sebenarnya cukup yakni 2200 mAh namun akan menguras daya jika koneksi 4G dengan OS Lollipop-nya selalu aktif. Namun di sini pintar-pintarnya kita untuk melakukan manajemen daya. Lagipula sekarang kan ada powerbank yang dijual murah guna menyelamatkan hari kita sehingga handphone bisa selalu siaga. Ya, meskipun baterainya bertipe non removable yang tidak dapat dilepas namun mampu memberikan waktu siaga yang lama.

Salah satu Iklan dan Toko Advan di Palembang Square

Salah satu Iklan dan Toko Advan di Palembang Square

Badrun nampak sangat tertarik dengan produk Advan ini. Namun masih ada satu hal yang mengganjal baginya.

“Harganya berapa? Dari penjelasan yang kamu sampaikan sepertinya harganya bakalan mahal. Lihat saja spesifikasinya yang sangat tinggi, belum lagi jadi handphone resmi FC Barcelona plus mau tanggal tua nih,” tanya Badrun ragu-ragu. Khawatir untuk menebusnya harus merogoh kantong sampai dalam.
“Kalau tidak salah tidak sampai dua juta Drun. Tepatnya satu juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah. Sepertinya masih masuk ke anggaran bulananmu. Sudah lekas beli sebelum kehabisan. Kapan lagi merasakan kemewahan handphone lima juta dengan modal dua juta saja,” jawab saya.
“Siap, besok akhir pekan kamu bisa menemani saya ke Palembang kan? Kita beli Advan i5A|5″ 4G LTE edisi Barcelona. Tapi saya pinjam uang dulu ya, gajian pasti dikembalikan. Kalau tidak bisa tunai ya dicicil. 12 bulan, tanpa bunga,” paksa Badrun.

Sekarang gantian saya yang gelisah, galau, dan merana.

X-Trail, SUV Jempolan Andalan Nissan March 29, 2016

Posted by superwid in Uncategorized.
Tags: , ,
add a comment

Nissan X-Trail Mobil SUV Tangguh dan Sporty Terbaik

Tentang Nissan
Kesuksesan Nissan dalam dunia otomotif sudah tidak diragukan lagi. Meskipun sempat terpuruk dan di ambang kebangkrutan pada akhir tahun 1999 namun Nissan mampu melakukan revolusi dan perbaikan secara menyeluruh hingga mulai kembali meraih keuntungan di tahun 2001. Selanjutnya adalah cerita kejayaan yang dihasilkan oleh perusahaan Jepang ini. Salah satu produk MPV (Multi Purpose Vehicle) terbaiknya, Nissan Grand Livina dinobatkan sebagai Car of The Year pada tahun 2007 menggeser dominasi produk tetangga.

(more…)

Dilarang March 27, 2016

Posted by superwid in Uncategorized.
add a comment

Setiap bulan dalam setahun ke belakang saya selalu bepergian. Minimalnya dalam satu bulan saya mesti menempuh perjalanan lima ratus kilometer pp yang dilalui via darat dan udara dengan waktu tempuh sekitar delapan jam sekali jalan dan berganti lima mode transportasi. Bisa dibayangkan betapa tersiksanya pantat saya yang mesti mencium kursi hampir sepertiga hari yang dilalui. Bukan kursi kantor atau kelas yang nyaman ber-AC, namun kursi mode transportasi. Mulai dari yang peling empuk dan nyaman, hingga yang keras dan empet-empetan. Saya memang suka jalan-jalan tapi kalau keseringan dan rutenya itu-itu saja tentu saja membosankan. Pemandangan yang dilihat itu-itu juga. Jenuh. Salah satu solusi untuk membunuh kejenuhan karena menunggu waktunya tiba di tempat tujuan adalah berinteraksi dengan manusia lain. Berbincang dengan teman perjalanan yang biasanya selalu berubah tiap lawatan. Baik teman yang sudah dikenal sebelumnya maupun yang baru tahu di jalan.

Bertemu orang-orang baru tentu saja mendapatkan ilmu dan pengalaman baru. Sekali waktu saya pernah bercakap-cakap dengan seorang pekerja kesehatan yang mengurusi masalah kesehatan jiwa perempuan. Jadilah saya kenyang diceramahi untuk bersikap baik dengan semua perempuan, terutama ibu dan istri. Katanya, saya harus sering-sering berbagi peran untuk menyelesaikan kegiatan rumah tangga. Semisal : istri mengurus anak, saya merapikan rumah. Istri memasak, saya yang menghabiskan. Hehehe…

Lain waktu, saya juga pernah bertemu dengan pemuda dari kampung saya yang sedang merantau di ibukota. Dia bercerita bagaimana kerasnya hidup di ibukota. Perjuangannya dari jadi helper tukang bangunan hingga sekarang menjadi koki di salah satu hotel berbintang di sana. Katanya, hidup ini harus diperjuangkan. Mesti banyak bersyukur.

Dan berbagai macam tipikal orang yang selalu memberikan pelajaran baru dan berbeda dalam setiap pertemuannya.

Namun semenjak banyaknya kasus penculikan dan penyebaran paham baru yang konon katanya menyesatkan, istri saya mulai khawatir. Saya dilarang untuk sering-sering ngobrol dengan orang yang baru ditemui di perjalanan. Katanya takut kalau saya diculik dan dicekoki paham yang menyesatkan itu. Padahal sumpah, saya tidak jago dalam hal bercocok tanam. Seumur-umur saya baru berhasil menyemai biji cabe dan pepaya, merawatnya hingga tumbuh buahnya. Mau apa mereka menculik saya coba? Menurut saya itu suatu hal yang sia-sia. Saya tidak punya keahlian dalam bidang agraria. Rasa-rasanya kalau saya diculik tidak ada manfaatnya, malahan hanya menghasilkan lapar dan dahaga.

Toh saya menurut juga apa kata istri saya. Alhasil saya sering kebingungan bagaimana cara membunuh waktu di jalan. Berbagai cara sudah saya coba namun sampai sekarang belum ada yang menyenangkan dan mengasyikkan kecuali tidur sepanjang perjalanan. Tapi namanya tidur di dalam kendaraan tidak senyaman tidur di kasur. Kelamaan tidur bisa bikin badan pegal dan leher sakit. Buntutnya saya sering menghitung. Karena membilang hutang bikin pening dan menghitung jumlah domba sudah terlalu biasa, saya punya ide baru. Saya menghitung, lebih banyak alfamart atau indomaret di pinggir jalan. Kalau bosan, saya bandingkan jumlah avanza dan xenia sampai akhirnya saya ketiduran juga.

Sesekali saya masih menyempatkan diri berbincang dengan kenalan baru di perjalanan, teman satu bangku saat naik kendaraan umum. Akan tetapi belakangan semakin jarang orang yang mau diajak berbincang kecuali orang yang sudah sangat tua atau malah yang masih balita. Rasa-rasanya arah masyarakat kita semakin tidak peduli dengan dunia sekeliling. Kini orang-orang sudah mulai sibuk dengan perangkat telepon selulernya dan dunia imajinasi mayanya masing-masing. Begitu pula saya yang pada akhirnya jadi ikut sibuk mengutak atik telepon seluler. Menulis postingan ini.